Pengen
pindah sekolah deh. Udah nggak tahan sekolah disini lagi. Kan dari dulu udah
nggak ada niat, apalagi impian masuk sekolah ini. Dulu tuh cuman terpaksa dan
karena dapat rejeki bebas tes masuk sini, tapi tetap aja masuk disini
malu-maluin soalnya emang nggak ada niatan sama sekali. Jadi iri ngeliat
teman-teman yang diijinin masuk sekolah yang diinginkannya ama orangtua mereka,
berbanding terbalik lah ama aku.
"Tenang
Ra, jalan yang dipilihkan orangtuamu pasti baik." Huh! Sama doang, dulu
waktu masuk SMP, aku direncanain bakal masuk SMP 3, eh malah nyasar di SMP 1
dan semuanya baik-baik saja, menyenangkan malah!
Aku sudah
bisa prediksi masa-masa SMA ku bakalan suram. Bisa dilihat tanda-tandanya, baru
duduk di kelas XI aja kayaknya udah banyak yang benci, nggak tau kenapa,
padahal aku nggak pernah nyakitin mereka, aku nggak pernah dan nggak berani
gangguin mereka, ngeledek mereka, kata-katain mereka dengan kata-kata kotor,
tapi tetap aja nada bicara dan tatapan mereka selalu sinis dan nyakitin.
Tadi tuh,
aku udah nangis. Coba aja aku nggak keingetan ama orangtuaku, mungkin aku sudah
ke kantor ngambil surat pindah. Oke. Aku sadar kalo aku cerewet, bawel, sering
main-main, pemarah, sering mejengin muka cemberut, nggak pernah senyum,
jengkelin, pengganggu, dan masih banyak lagi. Tapi, kapan aku bilangin
seseorang apalagi "dia" dengan 'anjing', 'babi', dan 'brengsek'!
Aku tahu
bagi kamu itu lucu, teman-temanmu juga sepertinya sudah terbiasa dikata-katai
seperti itu, tapi gimana kalau orang yang pertama kali diganti namanya menjadi
seperti itu dan gimana kalau kamu yang seperti itu!
"Ikmah
pemakan babi!" Menyakitkan bukan? Diteriaki dalam kelas hingga mungkin
terdengar ama anak-anak yang lain yang hampir semuanya berada di dalam kelas.
Apa salahnya kalau aku bermimpi bisa ke Toraja? Toh aku tak akan pernah kesana
untuk makan babi, aku hanya tertarik dengan adat kental-nya. Kalo menurutmu
tiap orang yang tinggal dan kesana makan babi, berarti orang muslim disana
makan babi juga dong! Nisa IPS Plus orang Toraja, berarti menurutmu dia makan
babi?
"Eh, mukamu
tebal amat, ambil makanan orang nggak minta-minta. Miskin amat, makanan seharga
500 aja nggak bisa beli.”
Makasih.
Perkataan Anda sangat menusuk. Aku tahu kau sangat kaya, minta 100 ribu per hari aja diberi, tapi aku tidak semiskin yang kamu kira, maaf. Aku juga emang bukan tipe yang bisa membela diri, karenanya
aku tidak bisa melawan.
Makasih juga
karena hampir menghancurkan persahabatanku. :p
patient..am here..nunung,fitri...we're here!!! jangan bertindak seakan-akan kami ini tak ada :p
BalasHapus